Kelebihan kamera SLR dibanding
pocket atau kamera saku salah satunya adalah mode foto. Walaupun fitur ini juga
tertanam di kamera saku kelas atas, harga yang ditawarkan untuk kamera saku
dengan fitur ini relatif tinggi, mendekati harga kamera SLR entry level.
Setiap merk kamera SLR memiliki
istilah mode yang berbeda-beda padahal secara fungsi sama. Sedangkan fungsi
dasarnya adalah untuk mengatur kamera SLR agar dapat beroperasi lebih pintar
dengan aturan yang total otomatis atau total manual untuk menghasilkan eksposur
yang tepat atau mengutamakan bukaan atau mengutamakan kecepatan rana. Untuk
membahas mode kamera ini kita akan menggunakan istilah Nikon, sedangkan
kebetulan mode pada Sony Alpha sama dengan Nikon; Simbol mode di Canon juga
diberikan.
1. Mode Manual Nikon (M), Canon (M)
Mode ini membuat fotografer mengatur apperture/bukaan dan shutter speed. Tidak disarankan bagi yang belum mengerti tetapi sangat bermanfaat bagi fotografer yang paham, bahkan untuk menghasilkan foto yang maksimal dalam situasi khusus harus menggunakan mode manual ini.
Perlu diketahui mode manual ini tidak ada hubungannya dengan manual fokus atau auto focus AF dan berlaku untuk mode fokus apa saja
Mode ini membuat fotografer mengatur apperture/bukaan dan shutter speed. Tidak disarankan bagi yang belum mengerti tetapi sangat bermanfaat bagi fotografer yang paham, bahkan untuk menghasilkan foto yang maksimal dalam situasi khusus harus menggunakan mode manual ini.
Perlu diketahui mode manual ini tidak ada hubungannya dengan manual fokus atau auto focus AF dan berlaku untuk mode fokus apa saja
.
2. Mode Apperture Priority Nikon
(A), Canon (Av)
Mode apperture priority adalah yang paling sering digunakan. Pada mode ini fotografer hanya menentukan nilai apperture saja, sisanya kamera yang menentukan. Mode ini memiliki resiko pada tempat yang kurang cahaya atau dilokasi yang sebaran cahayanya tidak rata yaitu dapat menghasilkan shutter speed yang lama sehingga foto yang dihasilkan tidak fokus dan goyang. Jika mode area fokusnya salah malah dapat menghasilkan foto yang gelap karena mendapat shutter speed yang terlampau cepat.
Mode apperture priority adalah yang paling sering digunakan. Pada mode ini fotografer hanya menentukan nilai apperture saja, sisanya kamera yang menentukan. Mode ini memiliki resiko pada tempat yang kurang cahaya atau dilokasi yang sebaran cahayanya tidak rata yaitu dapat menghasilkan shutter speed yang lama sehingga foto yang dihasilkan tidak fokus dan goyang. Jika mode area fokusnya salah malah dapat menghasilkan foto yang gelap karena mendapat shutter speed yang terlampau cepat.
3. Mode Shutter Priority Nikon (S),
Canon (Tv)
Pada mode ini fotografer hanya menentukan seberapa lama waktu capture setiap frame foto untuk dihasilkan. Pada fotografi sport/olahraga atau konser musik misalnya diinginkan supaya gerakan yang ditangkap oleh kamera freeze atau diam, maka ditentukanlah shutter speed yang cepat, biasanya di atas 1/500s. Dalam situasi lain, misalnya foto air terjun agar diperoleh efek motion atau gerakan air ditentukan shutter speed yang rendah 1″ atau lebih lama. Kelemahannya tentu saja kita jadi kurang maksimal mengisolasi obyek seperti pada mode A.
Pada mode ini fotografer hanya menentukan seberapa lama waktu capture setiap frame foto untuk dihasilkan. Pada fotografi sport/olahraga atau konser musik misalnya diinginkan supaya gerakan yang ditangkap oleh kamera freeze atau diam, maka ditentukanlah shutter speed yang cepat, biasanya di atas 1/500s. Dalam situasi lain, misalnya foto air terjun agar diperoleh efek motion atau gerakan air ditentukan shutter speed yang rendah 1″ atau lebih lama. Kelemahannya tentu saja kita jadi kurang maksimal mengisolasi obyek seperti pada mode A.
4. Mode Program Automatic atau
Otomatis Nikon (P), Canon (P)
Kalau mode ini dapat kita samakan dengan cara foto dengan kamera saku dan kamera hp. Kita cukup atur bagian mana yang mau kita foto, selesai; tinggal jepret aja. Semua hal lain, yaitu apperture dan shutter speed kamera yang atur. Mode P biasanya digunakan oleh pemula atau oleh fotografer untuk memperoleh dasar untuk mengatur kamera di mode manual M nantinya.
Kalau mode ini dapat kita samakan dengan cara foto dengan kamera saku dan kamera hp. Kita cukup atur bagian mana yang mau kita foto, selesai; tinggal jepret aja. Semua hal lain, yaitu apperture dan shutter speed kamera yang atur. Mode P biasanya digunakan oleh pemula atau oleh fotografer untuk memperoleh dasar untuk mengatur kamera di mode manual M nantinya.
3 Hal yang mempengaruhi mode kamera
Semua mode kecuali mode manual
tentunya, juga dipengaruhi oleh mode area fokus dan nilai kompensasi yang diset
di kamera juga ISO yang ditentukan. Silakan baca untuk detailnya di artikel 3
hal yang mempengaruhi mode kamera.
Lelucon mengenai mode kamera
Mode kamera ini sering dijadikan
tolak ukur di kalangan fotografer justru untuk menentukan seberapa profesional
seorang fotografer. Jika dia menggunakan mode manual dianggap pintar dan
menguasai forografi sedangkan yang menggunakan mode auto, otomatis atau program
dianggap pemula. Padahal sebenarnya hal ini kurang tepat. Fotografer yang
pintar tentu dapat menggunakan kamera SLR nya semaksimal mungkin termasuk
menggunakan fitur otomatis yang tersedia jika diperlukan.
Malah ada yang salah kaprah
menganggap mode A pada nikon atau Sony Alpha, Av pada Canon misalnya sebagai
Mode Auto buat pemula. Akhirnya penggunaan mode pada kamera ini, menjadi bahan
candaan seperti ini:
- M: Manula, karena yang menggunakan mode ini biasanya fotografer yang sudah berumur dan sudah terbiasa dengan kamera film tua.
- A: Amatir, karena paling sering digunakan pada semua situasi.
- S: Semi Pro, biasanya digunakan di event atau liputan acara olah raga, konser musik, hunting hewan liar dan lainnya.
- P: Profesional, ini sebenarya penghinaan sih. Karena biasanya digunakan oleh pemula seperti kamera saku.
Jadi, gunakan semua fitur kamera SLR
sesuai kondisi yang ingin dicapai. Jangan khawatir, profesional pun sah sah
saja menggunakan mode program atau otomatis kalau dia tahu kamera SLR nya bisa
menangani kondisi pengambilan foto di lapangan. Ngapain beli kamera SLR canggih
dan mahal kalau fiturnya tidak dipakai.
0 komentar:
Posting Komentar